Kamis, Desember 09, 2010

Korupsi Rampas Hak Anak Bangsa untuk Pintar

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung, 8/12 (ANTARA) - Puluhan aktivis dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) berunjuk rasa menuntut penuntasan berbagai kasus korupsi dan meminta pemerintah tidak tebang pilih dalam memberantas kasus itu. "Korupsi telah merampas hak rakyat untuk sejahtera dan merampas hak anak bangsa untuk pintar. Pengabaian pemerintah terhadap korupsi adalah pelanggaran HAM," kata Koordinator Aksi Front Perjuangan Rakyat, Andi Nurroni di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (8/12).

Menurut Nuroni, korupsi merupakan persoalan penting yang memiliki dampak signifikan terhadap problem kesejahteraan maupun kebudayaan rakyat. Pada kesempatan itu, para aktivis mendesak pemerintah dalam hal ini lembaga penegak hukum untuk menuntaskan kasus Bank Century, penggelapan pajak serta penuntasan kasus-kasus besar yang masih terkatung-katung seperti kasus BLBI, kasus Bappindo dan kasus lainnya. "Pemerintah harus membuktikan kepada rakyat hasil perang terhadap korupsi," katanya.

Dalam kesempatan itu, parta aktivis menyampaian delapan butir tuntutannya yakni usut tuntas korupsi di Indonesia, penegakan supremasi hukum, tolak revisi UU ketenagakerjaan, jalankan reformasi agraria, hentikan komersialisasi pendidikan, menuntut jaminan lapangan pekerjaan bagi pemuda, peningkatan perlindungan TKI dan menuntut penghentian perampasan tanah upah dan tanah rakyat.

Aksi yang digelar di depan pintu gerbang kantor Gubernur Jawa Barat itu berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 11.00 WIB di bawah pengamanan dari aparat kepolisian yang berjaga-jaga di sekitat pintu masuk kompleks perkantoran Pemprov dan DPRD Jabar itu.

Selasa, Maret 09, 2010

Sekolah Kejujuran

Saya dibesarkan di sekolah menengah umum yang mengutamakan kejujuran dalam segala aspek. Sekolah kami adalah rintisan pertama di negeri ini yang membina potensi umat Islam yang luar biasa besar dengan cara menggabungkan dua aspek besar pendidikan. Dua hal tersebut adalah materi pendidikan umum dan materi pendidikan yang diadopsi dari ribuan pesantren yang sudah ada ratusan tahun sebelumnya.

Pendiri sekolah kami memiliki visi yang jauh ke depan, yakni dengan latar belakang jumlah ummat islam yang sangat banyak, tetapi kualitasnya masih dianggap minor. Beliau melihat, perlunya dilakukan pembenahan dari kualitas pendidikan yang sudah ada selama ini.

Dus, akhirnya sekolah sudah digulirkan. Dengan bermodal koneksi jaringan ke seluruh pesantren yang ada di neger ini, proses penerimaan murid baru, murid pioneer dilakukan. yang diawali dengan menyebarkan informasi ke pesantren-pesantren, sekitar setengah tahun sebelum rencana tahun ajaran baru. Kami, yang menjadi salah satu santri pesantren di jawa tengah sangat tertarik dengan program ini da berlomba-lomba mendaftar. Setelah melalui serangkaian tes, Alhamdulillah diterima. Dan tahun ajaran baru 1996 kami sudah mulai dididik.

Aspek kejujuran yang ditanamkan di sini betul-betul mencakup segala hal. Di bulan-bulan awal, sebagai remaja yang kurang menerima jatah buah-buahan, dengan nekat mengambil lebih, karena berasumsi pasti ada lebihan dari katering. Ternyata, setelah di akhir jam makan ada beberapa teman yang belum mendapatkan semangka tersebut. Usut punya usut, ada di antara kami termasuk saya, megambil jatah semangka lebih dari satu. Padahal jatah katering sudah pas sesuai siswa. Vonis hukuman pertama ahirnya jatuh. Di kesempatan berikutnya khususnya saya, tidak lagi mengulangi hal-hal tercela tersebut.

Setelah kompleks sekolah jadi, kami para siswa dimigrasi ke lokasi seharusnya. Semakin kompleks permasalahan yang terkait dengan kejujuran ini terjadi. Intinya adalah berani mengakui dan menerima konsekuensi terhadap tindakan-tindakan tercela. Contohnya, jika terlambat sholat berjama’ah di masjid, masing-masing dari kami sudah tahu dan sadar akan hukumannya, di antaranya keliling kompleks sekolah beberapa putaran sesuai dengan banyaknya rakaat yang tertinggal. Alhamdulillah kami semua berkomitmen sepenuh hati menjalaninya. Jujur, bagi saya, model hukuman ini tidak seberapa dibandingkan pada waktu di pesantren sebelumnya (Madrasah Tsanawiyah) yang banyak hukuman fisik terjadi.

Untuk kehidupan akademik di sekolah yang nyaris 24 jam karena tinggal di asrama juga demikian. Sedari awal sudah ditekankan bahwa perbuatan curang seperti mencontek adalah terlarang dan konsekuensinya adalah nilai nol atau bahkan dikeluarkan dari sekolah. Para guru cukup ringan dan tidak stres dalam mengawasi keberlangsungan akademik di sekolah. Bahkan setiap kali diadakan ulangan atau ujian, guru hanya hadir saat memberikan soal di awal dan ketika ujian sudah selesai. Ini dilakukan tanpa adanya kekhawatiran adanya kecurangan akademik yang kami lakukan. Begitu pula guru-guru pengawas dari sekolah lain yang mengawasi dalam beberapa kesempatan ujian.

Nilai minusnya adalah, raport kami selalu di bawah rata-rata raport dari sekolah lain. Harap maklum, standar soal agak berat dan tidak mencontek, serta tidak ada bantuan mengangkat nilai. Maka bisa dikatakan generasi awal kami tidak ada satupun yang masuk kuliah dengan jalur PSB / PMDK.

Di koperasi yang menyediakan kebutuhan jajanan para siswa juga demikian, tidak ada seorangpun penjaga. Daftar barang beserta harganya sudah tertera dengan jelas. Uang pembelian diletakkan di laci kotak uang, dan para pembeli dipersilahkan membayar, menaruh uang, dan mengambil uang kembalian sendiri dari tempatnya yang tidak pernah dikunci. Untuk memonitor stok barang pembeli wajib menuliskan pembelian serta harga barang tersebut. Kisruh yang terjadi malahan bukan kekurangan uang karena pembeli tidak membayar, tetapi karena uang berlebih akibat tidak adanya kembalian. Hal itu berlangsung hingga saat ini, yang notabene sudah sekitar 13 tahun sejak sekolah kami beroperasi.

Bagaimana dengan nasib kami, apakah kejujuran membuat tidak mampu bersaing di tataran Indonesia dan kami menjadi terpinggirkan ? Alhamdulillah justru sebaliknya. Pada pemeringkatan hasil Ebtanas 98, di tingkat jabar dan dki sudah bisa menempati urutan 5 besar IPA. Selanjutnya, 99 juga demikian, malah dengan adanya kelas IPS peringkatnya semakin memuncak menjadi tiga besar. Dan yang patut disyukuri, tahun-tahun berikutnya tradisi lima besar itu sudah biasa, meski sulit untuk mempertahankannya. Bahkan beberapa adik kelas kami cukup piawai di Olimpiade Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, dan Komputer yang dibuktikan dengan medali (emas, perak dan perunggu) dalam event intenasional.

Setelah lulus dari sana, teman-teman kami mayoritas melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri yang menjadi impian banyak teman-teman di negeri ini. Hingga saat ini statistik mencatat di ITB berada di kisaran 25 % dari total alumni, peringkat berikutnya di UI sekitar 20 %, UGM, UNAIR, STAN, UNS, UNDIP, dan beberapa perguran tinggi lain termasuk yang di manca negara.

Alhamduillah, setelah luluspun, prestasi teman-teman cukup berwarna-warni, termasuk bidang kerja dan usaha yang dijalani. Dua generasi pertama mayoritas (30-an persen) bekerja di bidang yang berkaitan dengan keuangan. Ada BPK, BI, Depkeu dan Pajak. Yang di bidang lain juga banyak, perusahaan yang bonafid bidang engineering, maintenance, IT, dosen, guru, PNS di beberapa departemen, dokter, serta beberapa sudah menjalankan usaha.

Kini, format sekolah kami sudah banyak diadopsi sekolah-sekolah lain di seantero negeri. Hampir tiap propinsi sudah memiliki sekolah semacam ini. Kami berharap contoh kecil dalam hal kejujuran yang diterapkan bisa tersebar luas ke seluruh penjuru negeri, menjernihkan suasana bangsa kita yang sudah sangat keruh tercemar limbah keserakahan, mental maling, dan mental menang sendiri, paling tidak hasilnya bisa kita harapkan dalam beberapa tahun ke depan, setelah generasi penyubur korupsi sirna.
Nama sekolah kami adalah Insan Cendekia. (SON)
Dikisahkan oleh : Muh. Ari Mukhlason

Kamis, Februari 04, 2010

HUKUM MERAYAKAN VALENTINE’S DAYS


Sumber: Harian Umum Pikiran Rakyat Hari/Tanggal: Kamis, 12 Februari 2004

VALENTINE'S DAYS atau hari kasih sayang adalah sebuah tradisi bagi kaum muda mudi yang biasa diperingati setiap tanggal 14 Februari di berbagai negara yang secara realitanya bukan hanya remaja dan ABG (Anak Baru Gede) saja, tapi mereka yang sudah berkeluarga pun ikut memeriahkannya dengan berbagai cara serta keunikan tersendiri dalam mengungkapkan sebuah arti kasih sayang.

Dengan berlabelkan Cinta, Valentine's Days (baca VD) kian membudaya di Indonesia entah sejak kapan asal muasal VD datang dan dimeriahkan di negeri ini, yang jelas VD adalah sebuah prodak Eropa beberapa abad lalu yang kemudian diikuti oleh sebagian rakyat Indonesia.

Banyak versi yang menerangkan asal muasal VD. Versi Pertama, VD adalah sebuah tanggal untuk mengenang tokoh Kristen bernama Santa Valentine yang tewas sebagai martir, ia hukum mati dengan cara dipukuli dan dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari 270 M oleh Kaisar Romawi yaitu Raja Cladius II (268-270). Versi Kedua, VD adalah sebuah tanggal untuk untuk menghormati Dewi Juno yang dikenal dengan Dewi perempuan dan perkawinan, adalah suatu kepercaayaan bangsa Romawi Kuno bahwa Dewi Juno adalah Ratu dari Dewa dan Dewi bangsa Romawi. Kemudian diikuti oleh hari sesudahnya yaitu tanggal 15 Februari sebagai Perayaan Lupercalia yakni sebuah upacara pensucian serta memohon perlindungan kepada Dewa Lupercalia dari gangguan Srigala dan ganguan-ganguan lainnya. Versi Ketiga, Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christian Observe It?" mengatakan bahwa kata "Valentine" adalah berasal dari kata Latin yang memiliki arti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa" yang ditujukan kepada Tuhan orang Romawi yaitu Nimrod dan Lupercus. Nah sekarang coba anda fikirkan apabila anda mengatakan "to be my Valentine" ini berarti anda memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa" sesuatu yang sangat berlebihan sekali.

Apabila kita perhatikan beberapa versi di diatas, sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan hari kasih sayang, namun hanya sebagai penghormatan belaka. Apalagi di zaman sekarang dengan datangnya VD banyak orang yang memanfaatkannya dengan membuat produk-produk yang bernuansa Valentine, sebagai tanda kasih sayang yang dipersembahkan kepada sang kekasih, teman dan sebagainya, yang mengekor budaya barat dan tidak tahu asal muasalnya. Umumnya mereka saling mengucapkan "Selamat Hari Valentine", mengirim bunga dan kartu Valentine's Days, ada juga yang saling mencurahkan isi hati, bahkan menyatakan cinta dan kasih sayangnya yang mereka anggap "Inilah Hari Kasih Sayang". Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (H.R. Tirmidzi)
Kasih Sayang dalam Islam

Firman Allah swt.: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paing bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal." (Q.S. al-Hujurat:13).
Sebenarnya dalam Islam tidak mengenal Hari Kasih Sayang, kasih sayang dalam Islam terhadap sesama tidaklah terbatas dengan waktu dan dimanapun berada, baik untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang semuanya masih dalam koridor-koridor agama Islam itu sendiri. Nabi Saw., bersabda : "Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (H.R. Bukhari). Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda : "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari" HR. Muslim.

Disini jelas bahwa kita dianjurkan sekali untuk saling menjaga dan menghargai antar sesama sebagai tanda kasih sayang yang mesti dihormati. Hal ini untuk menghindari berbagai keburukan serta dapat mengenal antar sesama untuk memperkuat dan menjaga tali persaudaraan. Dalam hadits Nabi saw.: "Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kecintaan, kasih-sayang dan belas kasihan sesama mereka, laksana satu tubuh. Apabila sakit satu anggota dari tubuh tersebut maka akan menjalarlah kesakitan itu pada semua anggota tubuh itu dengan menimbulkan insomnia (tidak bisa tidur) dan demam (panas dingin). HR. Muslim. Bahkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi melalui Anas ra. Nabi bersabda : "Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang", jadi jelas bahwa yang masuk surga itu hanyalah orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang yang tanpa dibarengi dengan niat-niat jelek.

Dengan datangnya Valentine's Day dikhawatirkan bagi kaum muda-mudi yang tidak mengerti akan mampu terjerumus dalam hal-hal negatif dengan mentafsirkan kasih sayang di hari yang special ini. Firman Allah swt.: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. al-Israa':32), yakni perbuatan yang dilarang oleh agama baik secara terang-terangan maupun yang tersembunyi. Oleh karena itu kita mesti sadar apa arti yang sesungguhnya sebuah kasih sayang.

Selain itu pula dijelaskan dalam perkara mencintai seseorang tidaklah boleh untuk berlebihan yang akan mengakibatkan penyesalan dan sia-sia belaka, sebagai etika untuk seorang muslim Rasulullah saw. bersabda : "Cintailah kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu disuatu hari dia akan menjadi musuhmu; dan bencilah orang yang engkau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa tahu di suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu." (H.R. Turmidzi) dan masih banyak lagi diantara hadits Nabi saw. yang menerangkan tentang kasih sayang yang membawa kebaikan bagi umat manusia. Dengan demikian marilah kita mencontoh budi pekerti Nabi besar Muhammad saw., yang berdasarkan al-Qur'an dan Hadits sebagai jalan untuk kebaikan untuk di dunia dan hari kemudian.
Dari : Hj. Lathifah Umar (Email : lathifah_umar@yahoo.com)